Selasa, 21 Mei 2019


CEGAH HIPERTENSI DENGAN UKUR TEKANAN DARAH SECARA CERDIK DAN BERKALA


Masih teringat jelas kurang lebih 7 tahunyang lalu saat bapak terkena seangan stroke. Saat itu bapak sedang keadan tidur lalu saat mau bangun kaki nya ga bisa di gerakan, tanagan kananya lemas dan alhamdulillahnya bapak pada saat itu masih bisa bicara. Jadi bapak bisa menjelaskan apa yang dia rasakan. Bapak tidak punya riwayat darah tinggi, tensi darahnya saat sehat saja sekitar 130/80 dan saat serangan terjadi tensi bapak 210/150. Meliahat kondisi bapak tersebut kami keluarga lasngsung membawa bapak ke rumah sakit. Di rumah sakit dan di periksa dokter umum, dokter mendiagnosa serangan stroke, lalu bapak di rujuk ke dokter syaraf . lalu pun membawa bapak ke dokter syaraf . setelah di periksa dan dokter syaraf pun mendiagnosa stroke. “bapak terkena serangan srtoke ringan, dan bapak harus di rawat” ucap doker syaraf.  Dan kami keluaga mengikuti apa yang di sarankan dokter.


Darah tinggi atau Hipertensi jenis penyakit tidak menular dan  bisa menyerang siapa saja tanpa ada tanda dan gejala sebelumnya. Mengiangat bahayanya penyakit hipertensi kemetrian kesehatan mengajak  teman – teman blogger dan media mengadiri seminar Kendalikan Tekanan Darahmu secara CERDIK.

Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan maslah kesehatan utama di Negara maju dan berkembang. Penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahun. Dan hipertensi sendiri adalah satu penyait kardiovaskuler yang paling banyak diderita masyakat.

Seseorang dinyatakan hipertensi jjika tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90. Hipertesi terjadi karena tersumbat atau tidak lancarnya aliran pembuluh darah antung sehungga terganggunya kerja jantung. Dan jantung itu sendiri adalah central kerja organ , bila jantung terganggu maka terganggu pula kerja organ-organ tubuh yang lainnya. Komplikasi yang bisa terjadi karena hipertensi adalalah gagal ginjal, stroke dan penyakit akibat kerusakan organ lainya.



Menurut dokter Lusiani , SpPD, K.KV, FINASIM dari perhimpunan dokter penyakit dalam Indonesia , factor penyebab terserang hipertensi yaitu karena kurangnya kesadaran masyarakat dan informasi tentang hipertensi.

Adapun Factor resiko  Hipertensi
1.      Usia : dengan bertambahnya usia maka kemungkinan besar orang terseang hipertensi. Kelompok umur terbagi 3 yaitu umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun  (45,3%) dan umur 55,2%
2.      Riwayat keluarga atau genetic  : hipertensi karena factor genetic tidak bisa di rubah atau di hiangkan, walau begitu penderita hipertensi jenis ini dapat di munumalisir dengan mengatur gaya hidup agar tidak terjadi komplikasi.
3.      Alkohol : konsumsi alcohol dengan kadar alcohol sedikit atau banyak tetap dapat beresiko hipertensi.
4.      Obesitas
5.      Konsumsi garam  : cenderung masyarakat Indonesia senag makanan yang gurih atau asin. Dan bila dikonsumsi secara berlebih dan dalam waktu terus menerus makan akan beresiko hipertensi.
6.      Jarang olah raga : aktivitas olah raga yang kurang dan mungkin tidak pernah sangat beriko besar terkena hipertensi
7.      Merokok
8.      Tingkat stress tinggi : tingkat stess yang tinggi akan sebuah pekerjaan dan tingkat emosional yang tak terkontrol memicu resiko hipertensi

Berdasarkan penyebab nya hipertensi terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
1.      Hipertensi Essensial / primer dimana penyebabnya tidak di ketahui banayknya sekitar 90 %
2.      Hipertensi Sekunder dimana hipertensi golongan ini penyebabnya dapat di ketahui antara lain kelainan pembuluh dara ginjal , gangguan kenjar tiroid dan lain-lain. Kisaran 10 %

Orang dewasa dengan usia diatas 18 tahun sebaiknya mulai memeriksakan diri dengan cek tekanan darah. Demgam tanda dan gejala hipertensi yaitu sakit kepala, kepala pusing berputar, nyeri dada, mimisan, penglihatan berkunang-kunang, mudah lelah, pada tangan dan kaki kesemutan.


Know your number kendalikan tekan darahmu dengan mengecek tekanan darah secara berkala ujar dr Cut Putri Ariane direktorat P2PTM dan Directorat Jendral Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan.

Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering terjadi tanpa keluhan sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyangdang hipertensi dan baru diketahui setelah penderita terjadi komplikasi. Itulah alasan Kementrian Kesehatan begitu gencar memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang hipertensi. Realisasi yang dilakuka oleh kemekes adalah dengan diadakan posbindu dan poslansia di setiap daerah kota dan pedesaan. Gencar mengajak masyarakat dengan rentan usia dini atau muda hingga usia tua yang sudah memiliki hipertesi ataupun belum.
Realisasi lainya yang dilakukan kemenkes bekerja sama dengan pemerintah daerah adalah menyediakan fasilitas dan kawasan bebas asap rokok, contonya di fasiltas transpotasi umum untuk tidak merokok, tempat ibadah, tempat bermain anak, tempat belajar mengajar / sekolah.

Prevalensi hipertensi di Indonesia semangkin meningkat hal ini di sebabkan karena sebagian besar penderita hipertensi tidakmengetahui dirinya hipertensi sehingga tidak mendapkan pengobatan . bagi penderita hipertensi sulit / enggan untuk minum obat karean meraka merasa sehat , lupa minum obat, enggan untuk ke fasyankes dan terdapatnya efek samping dari minum obat.


Dr Tunggul D. Situmorang , SpPD-KGH, Dipl/M.Med. Si , FINASIM mengatakan agar masyarakat lebih aware pada kesehatan hipertensi. Dan kendalikan tekanan darah dengan CERDIK.
C : cek kesehatan
E : enyahkan asap rokok
R : rajin olah raga
D : diet seimbang
I : istirahat yang cukup
K : kelola stress dengan baik

10 perubahan gaya hidup yang bisa diterapakan untuk menurunkan tekanan darah
1.      Kurangi berat badan dan ukur lingkar pinggang
2.      Olahraga secara teratur
3.      Makan makan yang sehat
4.      Kurangi natriun dalam diet
5.      Batasi jumlah alcohol
6.      Berhenti merokok
7.      Kurangi kafein
8.      Kurangi strss
9.      Pantau tekana darah di rumah dengan alat     yang dimiliki sendiri atau cek ke dokter dengan terarur dan berkala
     10.  Support dari keluarga dan orang sekitar.

So mari kita cegah Hipertensi dengan CERDIK dan ukur tekanan darah mu secara terukur dan berkala.


Salam Sehat,


19 komentar:

  1. Bermanfaat infonya. Kl sy berupaya mencegah hipertensi sejak dini dgn memperhatikan pola makan & rutin donor darah (kl puasa berhenti stop dulu donor darahnya hehe..). Donor darah sdh pasti hrs cek tensi jg & bermanfaat mencegah hipertensi (cek di google). Thx

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah bila bermanfaat. Langkah yg bagus pak,oh iya sesekali olah raga juga yac , agar jantung tetap sehat.

    BalasHapus
  3. Saya setuju dengan olah raga teratur dan makan makanan yang sehat.

    BalasHapus
  4. Jurus CERDIK Mengatasi Hipertensi ini keren sekali, Mbak Idah. Dan 10 perubahan yang harus dilakukan agar tekanan darah turun itu memang sangat perlu. Soalnya Bapak saya juga kena stroke, Mbak. Dan kayaknya sebabnya karena kuat merokok.

    BalasHapus
  5. katanya hipertensi silent killer tapi sebenarnya tuh udah ada tanda-tanda yang bakal kerasa, kaya leher suka tegang, sering pusing, bisa jadi kena hipertensi, cegah diawal dengan cara rutin cek kesehatan ya kak

    BalasHapus
  6. Tulisan yang menarik. Hipertensi memang butuh perhatian khusus. Selain kambuhnya bikin pusing sekeluarga, hipertensi juga bisa merambah ke penyakit lain sehingga harus dicegah sebisa mungkin.

    BalasHapus
  7. Aku termasuk kategori umur yang pertama, udah termasuk yang dapat terkena hipertensi, dan memang bukan hanya karna gaya hidup juga, pikiran juga dapat menimbulkan hipertensi.

    BalasHapus
  8. iya bener. harus cek berkala memang diabetes ini. makanya dirumah ada cek glukosa. karena banyak penyakit yang mengikuti lainnya kalau glukosa dalam darah meningkat.

    BalasHapus
  9. Aku beberapa kali tekanan darahku tinggi. Kalau mau diperiksa sudah ketakutan duluan, jadi naik deh. Aku sih tahu salah satu pemicu tekanan darah tinggi adalah banyak pikiraan. Jadi kelola stress itu penting! Terima kasih sharingnya...

    BalasHapus
  10. Saya juga punya pengalaman soal hipertensi ini. Bapak saya sempat sampai mengalami stroke ringan. Sekarang pola makan pun sangat diperhatikan. Bahkan rutin periksa tekanan darahnya.

    BalasHapus
  11. Wah mbak bisa diterapkan nih tips CERDIK nya. Thank you yaaaa mbak. Warning banget nih buat aku yang jarang olahraga

    BalasHapus
  12. Tekanan darah ini PR banget terutama yang gaya hidupnya sejak mudah kurang sehat ya mbak.Hipertensi ini emang agak serem karena komplikasinya bis ake mana2. Makanya sebelum trlambat emang memperhatikan gaya hidup tu sangat penting.
    Moga ayahnya sehat2 selalu ya mbak. Kalau ibuku ada hipertensi jg jdnya palingan sering2 cek up tensi gtu dan konsumsi obat kalau pas tingi banget tensinya. Trus hindarin stress jg

    BalasHapus
  13. Wah aku baru tahu ada Hari Hipertensi Sedunia, kesehatan memang perlu bgt ya diperhatikan di akhir2 ini, beda dengan zaman dulu. Musti sering cek kesehatan

    BalasHapus
  14. mencegah lebih baik dari mengobati, jadi sebelum terkena penyakit ini tentunya melakukan pencegahan dahulu ya, salah satu caranya adalah mengukur tekanan darah

    BalasHapus
  15. Saya sudah mengidap penyakit ini sejak 2010.
    Diawali dari kehamilan preklamsi, dan sdh minum obat hipertensi seumur hidup.

    Orang yg sudah minum obat seumur hidup, harus banyak2 minum, spy ampas obat tidak mengendap dalam darah. Begitulah kata dokter sayah..

    BalasHapus
  16. Salam sehat juga Mba Umidah... Hikss jadi teringat ibuku juga stroke karena hipertensi ini juga. Makasih tips CERDIK nya ya Mbak

    BalasHapus
  17. Duh, harus waspada ya. Ga ada tanda-tanda soalnya. Harus membiasakan pola hidup sehat nih... Kebiasaan lembur nulis, jadi kadang lupa olah raga. Tfs mb...

    BalasHapus
  18. Siyaaap. Noted infonya Mbak Hida, cegah Hipertensi bisa dengan CERDIK dan ukur tekanan darah kita secara terukur dan berkala.

    BalasHapus
  19. Hipertensi itu pemicu dari berbagai penyakit ya mba. Takut juga kalau terserang hipertensi terus keadaan tubuh tidak stabil bisa jadi struk bahkan jantung ya.

    BalasHapus