4 KATAGORI BULLYING KAMU HARUS TAHU
Akhir-akhir ini kita
sering mendengar berita tentang bulliying, melalui berita TV, social
media, media cetak. Dan yang paling banyak berita tentang bulliying berawal
dari sosisl media. Sosmed wadah yang banyak terjadinya bullying, para pembully nya di sebut haters
Bullying istilah dari bahasa inggris yang artinya
menggeretak, intimidasi atau mengganggu yang lemah. Bulliying dapat terjadi
dimana saja, di sekolah, di lingkuan rumah, tempat kerja, hingga didunia maya.
Bulliying bisa dilancarkan oleh satu individu maupun berkelompok.
Perilaku bulliying tidak dapat di biarkan saja terus menerus.
Jika diibaratkan bulliying seperti sebuah penyakit, yang semakin lama di
biarkan dan tidak ada penanganan, maka akan terjadi dampak yang dirasakan
sangat parah atau bahaya.
Lalu apa aja seh yang
dapat di katogorikan bulliying :
Emosional
Contoh dari bulling emosional adalah ejekan yang kejam,
berbicara menjelek-jelekan orang lain di belakang, menyebarkan berita yang
memalukan, memasang ekspresi wajah dan gesture tubuh yang menghina. Jika
bulliying emosional di lakukan secara berulang oleh seseorang yang memiliki
niat menyakiti dan menjatuhkan. Sehingga menimbulkan efek negative pada korban.
Efek yang akan muncul ketika terjadi bulliying emosional adalah rasa malu dan
rendah diri, kepercayaan diri menurun.
Fisik
Bulliying fisik tindakan yang paling banyak mendapatkan
sorotan, ini dikarenakan efek yang di timbulkan terjadi saat itu juga dan
terlihat secara fisik. Berbrda dengan bulliying emosional yang tidak menunjukan
tanda sakit pada tubuh/ fisik. Contoh bulliying fisik adalah memukul,
mendorong, menampar, melempari seseorang dan menendang.
Verbal
Bullying verbal merupakan bullying yang menggunakan kata-kata
kasar atau bahasa yang digunakan untuk
menyerang. Contohnya menghina, memaki, menyindir seseorang. Bullying
verbal kerap sering terjadi tanapa disadari. Karena orang menganggap ejekan ,
sindiran dan cemoohan merupakan hal yang biasa. Dan inilah pemikiran dan
persepsi yang harus di benahi dan di luruskan. Efek spikis yang di timbulkan
memang tidak terjadi pada saat kejadian melaikan akan terlihat setelah beberapa
bulan atau tahun kemudian.
Cyber
Cyber bulliying kerap terjadi di dunia maya melalui media
social. Heters sebutan orang yang suka mencari cari kesalahan orang lain , para
heters juga kadang menebarkan kebencian di media social.
Teringat saya akan kejaian beberapa minggu yang lalu, di
rumah saya. Siang itu saya sedang menjemur pakaian di samping pekaranagan
rumah. Terdengar suara sekelompok anak-anak usia SD dan SMP. Mereka sedang
ngobrol asyik. Lama ke;lamaan obrolan meraka seperti mengejek dan mencemooh ke salah
satu dari meraka. Penasaran dong saya, siapa mengejek siapa. kemudian saya pun
mendekat perlahan dan semakin jelas lah apa yang di mereka katakana, terkejutlah saya karena anak SD membully anak
SMP, dengan postur tubuh anak SD lebih besar dari anak SMP. Sontak aku menegur
mereka ( yang mengejek ) dan mengatakan untuk tidak mengulangi kembali tindakan
tersebut kepada siapa pun. Lalu aku menyuruh mereka pulang kerumah, tersisa
anak yang di ejek itu. “kamu kok di ejek-ejek, di cemooh sama teman mu kok diam
aja, ga membela diri gitu…?” tanya ku. “ah udah biasa umi, mereka emang
orangnya kaya gitu, orang mau ngomong apa atau ngejek panji apa, selama mereka ga mukul Panji, Panji mah di bawa slow aja umi, seperti anjing menggonggong kapilah berlalu, hahahaha….” Jawab panji sambil
senyum-senyum cengengesan.
Dari cerita diatas ada
beberapa hal yang saya lakukan terhadap sikap bullying mereka :
1. Menegur
mereka, untuk tidak berbicara kasar kepada sesama teman.
2. Mengajarkan
untuk saling menghargai.
3. Melarang
mereka untuk tidak mencela dan mencemooh serta mengolok-olok menggunakan nama
orang tua.
4. Melarang
meraka untuk tidak memanggil nama temanya dengan julukan yang merendahkan
secara mental dan fisik, misalnya gembrot, pesek, kurcaci, konte/ pendek, si hitam dll.
Salam blogger,
Salam blogger,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar