Jumat, 20 September 2019


4 KATAGORI BULLYING KAMU HARUS TAHU




Akhir-akhir ini kita sering mendengar berita tentang bulliying, melalui berita TV, social media, media cetak. Dan yang paling banyak berita tentang bulliying berawal dari sosisl media. Sosmed wadah yang banyak terjadinya bullying, para pembully nya di sebut haters

Bullying istilah dari bahasa inggris yang artinya menggeretak, intimidasi atau mengganggu yang lemah. Bulliying dapat terjadi dimana saja, di sekolah, di lingkuan rumah, tempat kerja, hingga didunia maya. Bulliying bisa dilancarkan oleh satu individu maupun berkelompok.

Perilaku bulliying tidak dapat di biarkan saja terus menerus. Jika diibaratkan bulliying seperti sebuah penyakit, yang semakin lama di biarkan dan tidak ada penanganan, maka akan terjadi dampak yang dirasakan sangat parah atau bahaya.  

Lalu apa aja seh yang dapat di katogorikan bulliying :

Emosional
Contoh dari bulling emosional adalah ejekan yang kejam, berbicara menjelek-jelekan orang lain di belakang, menyebarkan berita yang memalukan, memasang ekspresi wajah dan gesture tubuh yang menghina. Jika bulliying emosional di lakukan secara berulang oleh seseorang yang memiliki niat menyakiti dan menjatuhkan. Sehingga menimbulkan efek negative pada korban. Efek yang akan muncul ketika terjadi bulliying emosional adalah rasa malu dan rendah diri, kepercayaan diri menurun.

Fisik
Bulliying fisik tindakan yang paling banyak mendapatkan sorotan, ini dikarenakan efek yang di timbulkan terjadi saat itu juga dan terlihat secara fisik. Berbrda dengan bulliying emosional yang tidak menunjukan tanda sakit pada tubuh/ fisik. Contoh bulliying fisik adalah memukul, mendorong, menampar, melempari seseorang dan menendang.

Verbal
Bullying verbal merupakan bullying yang menggunakan kata-kata kasar atau bahasa yang digunakan untuk  menyerang. Contohnya menghina, memaki, menyindir seseorang. Bullying verbal kerap sering terjadi tanapa disadari. Karena orang menganggap ejekan , sindiran dan cemoohan merupakan hal yang biasa. Dan inilah pemikiran dan persepsi yang harus di benahi dan di luruskan. Efek spikis yang di timbulkan memang tidak terjadi pada saat kejadian melaikan akan terlihat setelah beberapa bulan atau tahun kemudian.

Cyber
Cyber bulliying kerap terjadi di dunia maya melalui media social. Heters sebutan orang yang suka mencari cari kesalahan orang lain , para heters juga kadang menebarkan kebencian di media social.

Teringat saya akan kejaian beberapa minggu yang lalu, di rumah saya. Siang itu saya sedang menjemur pakaian di samping pekaranagan rumah. Terdengar suara sekelompok anak-anak usia SD dan SMP. Mereka sedang ngobrol asyik. Lama ke;lamaan obrolan meraka seperti mengejek dan mencemooh ke salah satu dari meraka. Penasaran dong saya, siapa mengejek siapa. kemudian saya pun mendekat perlahan dan semakin jelas lah apa yang di mereka katakana,  terkejutlah saya karena anak SD membully anak SMP, dengan postur tubuh anak SD lebih besar dari anak SMP. Sontak aku menegur mereka ( yang mengejek ) dan mengatakan untuk tidak mengulangi kembali tindakan tersebut kepada siapa pun. Lalu aku menyuruh mereka pulang kerumah, tersisa anak yang di ejek itu. “kamu kok di ejek-ejek, di cemooh sama teman mu kok diam aja, ga membela diri gitu…?” tanya ku. “ah udah biasa umi, mereka emang orangnya kaya gitu, orang mau ngomong apa atau ngejek panji apa, selama mereka ga mukul Panji, Panji mah di bawa slow aja umi, seperti anjing menggonggong kapilah berlalu, hahahaha….” Jawab panji sambil senyum-senyum cengengesan.

Dari cerita diatas ada beberapa hal yang saya lakukan terhadap sikap bullying mereka : 

1. Menegur mereka, untuk tidak berbicara kasar kepada sesama teman. 
2. Mengajarkan untuk saling menghargai. 
3. Melarang mereka untuk tidak mencela dan mencemooh serta mengolok-olok           menggunakan nama orang tua. 
4. Melarang meraka untuk tidak memanggil nama temanya dengan julukan yang   merendahkan secara mental dan fisik, misalnya gembrot, pesek, kurcaci, konte/ pendek, si   hitam dll.




Salam blogger,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar