PERAN
IBU DALAM MENGHADAPI ANCAMAN NEGATIF SEBUAH DIGITAL
Kalau di tanya siapa yang punya media social? Pastinya aku
dong hahaha… yah secara pekerjaan blogger itu pasti berkaitan dengan media
social iya khan…. Aku rasa Era digital ini hampir semua masyarakat indonesia
sudah melek dengan teknologi. Media sosial salah satu bagian dari perkembangan
teknologi saat ini. Jenis media social yang banyak digunakan masyarakat
Indonesia saat ini Facabook, instagram dan twitter . alasan kenapa menggunakan media sosial pun
beragam, ada yang karena pekerjaan seperti aku seorang blogger yang menggunakan
media sosial untuk pekerjaan, untuk usaha / market place atau hanya sekedar
ingin eksis di dunia maya/ medsos.
Pengguna facebook dan instagram saat ini di dominasi oleh
kaum perempuan dan anak-anak. sedangakan
untuk twitter di dominasi kaum laki-laki.
Perempuan dan Media
Sosial
Sabagai seorang ibu zaman now, aku mesti melek mata terhadap
teknologi. Agar ibu ga kalah sama anak, yang lebih pandai dalam teknologi. Bicara tentang medsos itu seperti kita
melihat dunia , yess dunia maya. Hal baik maupun buruk semua ada. nah apa yang
akan kita ambil atau kita pilih itu adalah suatu pilihan. Media sosisal seperti
2 sisi mata pisau atau sebuah pisau, mau digunakan untuk apa tuh pisau? Papar ibu Trisna Willy Lukman
Hakim sebagai penasehat Dharma Wanita Kementrian Agama RI . tak sedikit para
ibu yang kebablasan terhadap penggunaan media sosial. Yang terkadang bisa
berdampak ke keluaraga. Seperti beberapa hari yang lalu saya menonton berita televisi bahwa ada seorang suami di pecat oleh perusahaan tempat dia karena ulah sang
isrti, istinya menyebarkan berita bohong / hoax yang terkait dengan perusahaan
tersebut di media sosial. Sang istri mengatakan kalau dia tidak tahu jika berita yang dia shere itu ada kaitanya dengan perusahaan suaminya bekerja. Tapi
apalah daya semua sudah terjadi. Dan sang istri pun terkena jeratan hukum yaitu
tuntutan pasal UU ITE. melihat kasus tersebut menjadi pembelajaran untuk berhati-hati bermain jari jemarimu di media sosial. Jejak digital seseorang tidak akan dimakan waktu, dan akan selau ada.
Dari cerita tersebut betapa pentingnya saring sebelum
shering, cek dan ricek terlebih dahulu sebelum menyampaikan atau menyebarkan
informasi. Peran perempuan terutama ibu untuk lebih cerdas dan biajak dalam
penggunakan media social menjadi pembahasan utama dalam acara seminar sehari peran
perempuan menghadapi pengaruh media social dalam menjaga ketahanan keluarga dimana acara tersebut di selenggarakan oleh Bimas
Islam Kementrian Agama RI.
Sebuah data mengatakan 64% dari kasus perceraian di Indonesia
di sebabkan karena media social. Pertemanan yang berakhir pada perselingkuhan
di media social menjadi pencetus terjadinya perceraian sebuah rumah tangga.
Perceraian orang tua memiliki dampak terhadap fungsi dan peran keluarga, dampak yang paling
besar dirasakan yaitu pada anak-anak papar ibu Rahmi
Dahnan, S.Psi., M. Pd, Psikolog.
Ibu , Anak dan Gawai
Perkembangan teknologi memudahkan anak-anak untuk mendapakan
apa aja melalui internet. Sebagai ibu , terkadang ada rasa cemas, khawatir dengan
apa yang mereka lihat di gawainya. Konten
negative menjadi sebuah ancaman karena membahayakan generasi bangsa. Oleh
kareana itu perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan orang tua. Pemerintah
memfilter penyebaran konten negative dan peran orang orang tua yaitu membatasi
dan mengawasi penggunaan internet pada anak.
Tips anak agar aman
berselancar di dunia maya :
1. Melibatkan diri ( ibu ) dengan mendampingi anak saat bermain
gawai
2. Pilah konten / aplikasi yang sesuai dengan tingkat usia anak
3. Ajak anak untuk bicara / komunikasi
4. Pemeriksaan secara berkala pada gawai anak
5. Pembatasan waktu penggunaan gawai sesuaikan dengan usia dan
kebutuhan anak
Kominfo mengajak kepada berbagai
pihak di masyarakat untuk memproduksi konten digital yang positif dengan akun
media masing-masing. Di harapkan dengan cara tersebut dapat meminimalisir
konten digital yang negative papar Prof, DR. Drs. H. Henry Subiakto , SH, MH
Staf Ahli Mentri Kominfo Bidang Hukum .
Menjadi ibu yang cerdas serta bijak dalam menyikapi dan
menggunakan digital dan media social menjadi dasar terbentuknya sebuah ketahanan
keluarga. Melindungi keluarga dari ancaman negatif sebuah digital menjadi peran
seorang ibu dalam bentuk ketahanan keluarga. Ketahanan keluarga menjadi dasar
sebuah ketahanan Negara dan itu merupakan harga mati bagi bangsa indonesia
papar bapak Prof. Dr. Muhammayidah Amin
, MA selaku Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam ( Bimas Iskam )