AKSI RUMAH ZAKAT DALAM MENANGGULANGI INDONESIA SIAGA BENCANA

Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim panas. Setiap musim memiliki dampak tersendiri. Pada musim panas berdampak kemarau atau kering. Biasanya musim kemarau terjadi pada bulan maret sampai September. Namun diantara bulan Maret sampai  September tidak selalu panas, terkadang hujan turun dengan intensitas yang sangat rendah. Hal ini terjadi kemungkinan adanya pergerakan angin yang tidak menentu. Pada bulan agustus sampai September biasanya terjadi puncaknya musim kemarau. Namun tidak semua wilayah Indonesia mengalami kemarau ekstrim. Beberapa daerah masih mengalami turun hujan walau dengan intensitas hujan rendah, sehingga saat musim kemarau masih ada kelembaban udara walau cenderung sangat rendah.

Musim penghujan di Indonesia terjadi di bulan oktober – Februari. Dampak yang terjadi saat musim penghujan yaitu banjir.  Saat musim hujan di beberapa daerah wilayah Indonesia bahkan menjadi langganan banjir. Musim hujan di Indonesia terjadi karena bertiupnya angin musim barat. Saat musim penghujan kelembapan udara menjadi tinggi .

Musim Kemarau

Menurut data dari BMKG musim kemarau tahun ini 48.491.666 jiwa terancam kekeringan di 28 propinsi. Kekeringan tahun ini lebih kering dibandingkan kemarau tahun 2018. Nah saat kemarau tiba maka kekeringan terjadi sehingga imbasnya bagi warga adalah sulit mendapatkan air.

5 dapak negative saat musim kemarau 
1. Krisis air bersih 
2. RentanKebakaran hutanB 
3. Bagi petani terancam gagal panen 
4. Gangguan kesehatan
5. Produktifitas menurun

Rumah Zakat

untuk menanggulangi masalah kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, melalui rumah zakat Action selama mei-agustus 2019, rumah zakat telah mendistribusikan sebanyak 451.000 liter air bersih di titik kekeringan di 7 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut akan terus meningkat pada puncaknya kemarau yaitu di bulan agustus hingga September.

“ kekeringan yang terjadi di Indonesia ini berulang setiap tahun. Pemberian air bersih merupaka ssaalh satu bentuk respon jangka pendek untuk mengurangai damapak kekeurangan air di masyarkat. Asapun aksi dari rumah zakat untuk mengurai damapak kekeringan air di masyarakat yaitu  menyediakan logistic dan peralatan, berupaya menyediakan tangki air dan pipanisai serta pembutan sumur bot papar ibu Murni Alit Baginda ( chief program officer Rumah Zakat ).

Rumah zakat merespon aksi kekeringan di 30 titik di Indonesia. Dan telah mendistribusikan air bersih di 18 titik di 7 provinsi. 

Untuk dropping air bersih di sediakan 451.000 liter air bersih denagan 27.115 penerima manfaat. Daerah yang akan menjadi aksi ini yaitu giriharjo gunung kidul, cikeusik, pemekasaan Madura, ponorogo, sumedang.

Untuk pembutan Bor,rumah zakat  menyalurkan 1 unit sumur bor dimana titik lokasinya di desa Angsana kecamatan angsana pandeglang banten, yang akan di salurkan ke daerah pandeglang, cianjur dan sukabumi.

Untuk pipanisasi yang sudah di lakukan di babakan desa cisolok sebagai titiknya dan penyalurannya ke cisolok dan tasikmalaya.

Solusi yang cukup efektif dan sederhana untuk mengatasi krisis air bersih yaitu dengan menampung air huajan yang turun sehingga air yang terkumpul ditambpung dlam satu wadah. Air yang di tamoung ini di kelola sedemikian rupa sehingga bisa di gunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi , cuci baju atau air baku minum oleh kebanyakan masyarakat pedesaan. Wadah penampungan biasanya tidak jauh dari rumah kareana air huaja yang di tamping sebenarnya merupakan air yang di kempulkan dari genteng rumah. Daerah yang sudah terdapat penampunagn air huajan yaitu kampong pasir peuti desa suka mulya ke, Sukaluyu keb. Cianjur.

Solusi  Rumah Zakat untuk penanganan kekeringan :

1. Memetak daerah kekuranga air ( kebutuhan dan penaganan )

2. Menyediak sarana dan prasarana ( tanki, pipa dan pompa )

3. Pembuatan sumur bor

4. Kampanye hemat penggunaan air.

Hadirkan Desa Tangguh Bencana

Di prediksi bencana selama 2019 lebih dari 2.500 kejadian bencana di seluruh Indonesia. Menanggapi hal tersebut Rumah Zakat membentuj desa tangguh bencana, yaitu desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri segera dari dampak yang merugikan .

Dengan terbentuknya desa tangguh bencana di harapkan warga desa terutama yang berada di daerah rawan bencana bisa lebih siap untuk melakukan pencegahan maupun siaga saar bencna terjadi sehingga meminimalisasi dampak kerugian yang terjadi papar ibu Murni Alit Baginda ( Chief Program Officer Rumah Zakat ).

Saat ini sudah ada 28 Desa Tangguh Bencana yang tersebar di 22 kota di Indonesia. Adapun program yang dilakuakan umtuk membentuk Desa tangguh Bencana :

1. Penyuluhan kebencanaan

2. Simulasiaga bencana

3. Pembuatan jalur evakusai di desa

4. Membuat media edukasi bencana

5. Merekrut pemuda tangguh bencana

Selain melatih warga desa untuk tangguh bencana Rumah zakat juga menyediakan Superqurban sebagai makanan yang mudah di salurkan saat bencana. Selama januari hingga juni sebanyak 10.558 paket superqurban sudah tersebar ke wilayah pelosok maupun bencana di Indonesia.

Kepedulian Rumah Zakat dalam menggulangi #IndonesiaSiagaBencana mendapat dukungan dari pemerintah.  Aksi Rumah Zakat dalam membantu manyarakat desa dalam mengatasi bencana sangat membantu dan dirasakan oleh masyarakat desa terutama titik yang rawan bencana. Selain itu Rumah zakat juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menanggulangi bencana, baik bencana kekeringan yang sedang melanda saat ini maupun melalui aksi mitigasi dan respon atas bencana yang terjadi. Manyarakat bisa berkolaborasi menggulangi bencana bersama Rumah Zakat dengan berdonasi. Informasi lengkapnya dapat di klik www.rumahzakat.org.

“Berimanlah kamu kepada allah dan Rosul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriaman diantara kamu dan menafkahkan  ( sebagian ) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

Salam blogger,